Universitas Terbuka (UT) Surabaya menargetkan jumlah mahasiswa baru mencapai 41.000 orang pada 2025 sebagai bagian dari upaya perluasan akses pendidikan tinggi di wilayah Jawa Timur.
Direktur UT Surabaya Dr Suparti di Surabaya Kamis mengatakan, saat ini jumlah mahasiswa kampus setempat telah mencapai 37.000 orang dan secara nasional, UT menargetkan jumlah mahasiswa sebanyak 750.000 orang.
“Kami sedang bekerja keras untuk mencapai target ini dan semoga Allah memudahkan langkah kami,” ujar Suparti usai Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) di Surabaya.
“Sejak dulu kami dikenal dengan nama Pokjar -Kelompok Belajar-, namun kini kami bertransformasi menjadi SALUT yang merupakan sentra layanan bagi mahasiswa di daerah,” katanya.
SALUT, lanjut Suparti, akan berfungsi sebagai kantor mini UT di setiap daerah dengan fasilitas sekretariat, ruang kepala, ruang tamu, dan ruang layanan akademik, sehingga mahasiswa tidak perlu datang ke Surabaya untuk mendapatkan layanan.
Ia menjelaskan pula bahwa keberadaan SALUT juga sangat penting untuk promosi dan pemasaran UT agar lebih dikenal masyarakat, terutama jika lokasinya berada di area strategis seperti alun-alun kota.
Saat ini, UT Surabaya telah memiliki SALUT di 18 kabupaten/kota di Jatim, sementara dua daerah lainnya yakni Kabupaten Sampang dan Ngawi masih dalam tahap pengembangan.
“Banyak mahasiswa kami yang berusia lanjut dan belum familiar dengan teknologi. Karena itu, kami akan menyediakan panduan yang lebih jelas dan mudah dipahami agar mereka tidak kesulitan,” ujarnya.
Melalui Rakorda ini, UT Surabaya berharap dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan layanan pendidikan tinggi terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat di Jawa Timur.